Yoyoh Yusroh - Kesejahteraan Prajurit TNI Di Pulau Terluar Harus Ditingkatkan

12-11-2010 / KOMISI I

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Yoyoh Yusroh meminta kepada pihak TNI agar kesejahteraan prajurit yang bertugas di pulau-pulau terluar di wilayah Maluku harus ditingkatkan. Peningkatan kesejahteraan ini dimaksudkan agar para prajurit TNI dapat bekerja secara maksimal untuk menjaga wilayah perbatasan NKRI dari kejahatan illegal fishing.

Hal tersebut dikatakan Yoyoh Yusroh saat Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi I DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPR, Hayono Isman (F-PD) melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Maluku, Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda, dan instansi pemerintah di Provinsi Maluku, di Ambon, Selasa (9/11).

”Jika prajurit TNI yang bertugas di pulau terluar di wilayah Maluku belum sejahtera, bisa jadi mereka bekerjasama dengan para pelaku illegal fishing,” kata Yoyoh.

Sementara itu, Ramadhan Pohan (F-PD) meminta kepada Gubernur Maluku untuk membentuk forum komunikasi antara umat beragama dan para tokoh-tokoh agama yang ada di Maluku. Hal tersebut dimaksudkan agar kedepannya tidak ada lagi konflik horizontal di Maluku seperti yang sering terjadi.

”Jika Pemprov Maluku telah membentuk forum komunikasi ini, maka kedepannya Maluku akan lebih maju lagi dengan tidak adanya konflik horizontal,” ujar Ramadhan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Provinsi Maluku, Karel Albert Ralahalu kepada Komisi I DPR menjelaskan, pihaknya telah bekerjasam dengan pihak TNI AL dalam menjaga wilayah laut dari kejahatan illegal fishing. Tetapi dalam pelaksanaannya tentu saja mengalami hambatan dengan keterbatasan armada yang dimiliki oleh Pemprov dan TNI AL.

Mengenai forum komunikasi, Karel menjelaskan, Pemprov sudah membentuk forum-forum komunikasi diantara umat beragama dan para tokoh agama di Maluku. Pemprov Maluku beserta instansi terkait di Maluku juga terus berusaha agar tidak terjadi lagi konflik horizontal di Maluku. ”Yang kita lakukan sekarang adalah bagaimana membangun Maluku ke arah yang lebih maju lagi,” jelas Karel.

Karel mengakui sampai saat ini pandangan masyarakat terhadap Maluku masih belum memuaskan. Hal tersebut berakibat sulitnya mengundang para investor untuk berinvestasi di Maluku. ”Pemprov sudah melakukan upaya-upaya yaitu melakukan promosi ke luar negeri,” tambahnya.(ol)/foto:Ol

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...